Abstrak
Permasalahan kualitas mutu guru fisika di Indonesia yang masih rendah sehingga menyebabkan masih minimnya kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran fisika dan suasana pembelajaran yang belum efektif. Dari masalah ini dibutuhkan suatu kajian untuk meningkatkan kualitas mutu guru fisika dan membentuk pembelajaran fisika yang efektif sehingga siswa akan mudah memahami materi pelajaran fisika serta menciptakan generasi bangsa yang bermutu. Maka dari itu perlu adanya pembentukan guru fisika efektif powerfull yaitu guru yang mengetahui dan menerapkan konsep prakondisi pembelajaran, dimensi pembelajaran serta sasaran (goal) dalam proses pembelajaran fisika.
Kata Kunci : kualitas mutu, guru fisika, pembelajaran fisika, efektif powerfull.
I. Pendahuluan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan juga sabagai penentu bagi kualitas suatu kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, mutu pendidikan haruslah dilakukan dan ditingkatkan untuk mencetak generasi bangsa yang memiliki sumber daya yang bermutu dan mampu bersaing di dunia global.
Mengingat masalah pendidikan yang terus diperbincangkan, terutama menyinggung mengenai masalah tenaga kependidikan yang masih banyak belum berkualitas terutama dalam bidang fisika. Hal tersebut akan menjadi sebuah permasalahan penting yang berkaitan dengan citra sebuah bangsa serta kualitas sumber daya yang dimiliki. Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Mengenai masalah guru fisika dan pembelajaran fisika di Indonesia memang masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dilapangan yaitu fisika masih merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi momok menakutkan bagi para siswa, guru yang hanya menjelaskan sekilas tanpa memberi keterangan yang rinci bagi siswa dan bahkan ada guru yang tidak menguasai materi pelajaran fisika itu sendiri. Sebuah fenomena yang mestinya harus direformasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam bidang fisika serta peningkatan mutu guru fisika.
Kualitas mutu seorang guru fisika mutlak harus dimiliki, sebab akan sangat menentukan hasil dari proses pembelajaran fisika. Namun saat ini, kualitas mutu seorang guru fisika masih rendah. hal tersebut terlihat dengan anak didik yang merasa jenuh dalam pembelajaran fisika, merasa sulit dalam belajar, banyak guru dilapangan yang hanya mengajar tanpa memperhatikan akan dikemanakan ilmu tersebut oleh peserta didik. Masalah tersebut memberikan sebuah keprihatinan yang harus diselesaikan dengan memfokuskan permasalahan pada mutu guru fisika.
Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dari permasalahan guru fisika yang berkaitan dengan kualitas mutu guru. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam penentuan mutu pendidikan, sebab dengan mutu guru yang berkualitas maka mutu pendidikannya juga akan berkualitas dan akan tercipta generasi bangsa yang memiliki sumber daya yang bermutu.
Telah banyak upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitas mutu guru fisika yang salah satunya melalui sertifikasi, namun solusi ini tidaklah cukup karena hanya dipandang dari eksternalnya saja. Untuk itu perlu dilakukan suatu peningkatan kualitas mutu guru fisika khusunya yang berasal dari diri pribadi (internal) dengan meningkatkan kualitas guru fisika dilakukan melalui pembentukan guru fisika efektif powerful, yaitu guru fisika yang bisa menguasai prakondisi pemelajaran, dimensi pemelajaran serta sasaran (goal) dalam proses pembelajaran fisika. Oleh sebab itu, pembinaan dan peningkatan kualitas guru fisika hendaknya diorientasikan pada pembentukan guru fisika efektif, yaitu guru fisika yang mau dan mampu mendayagunakan segenap potensi internal maupun eksternal secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan.
II. Kajian Pustaka
Guru Efektif
Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Menurut pandangan lama, guru adalah sosok manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu artinya segala ucapannya dapat dipercai, sedangkan ditiru artinya segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau tauladan bagi masyarakat. Adanya suatu pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa disebut guru jika dalam ucapannya dapat dipercayai dan tingkah lakunya dapat menjadi tauladan bagi masyarakat walau siapapun orangnya.
Dalam dunia pendidikan, guru memegang peranan penting dan strategi. Sebagai pengajar, pendidik, dan pelatih para siswa, guru merupakan agen perubahan sosial (agent of social change) yang mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bermartabat, dan lebih mandiri. Guru adalah pendidik, profesionalisme dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah [1].
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya mengajar dan dimaknai sebagai tugas profesi. Jadi tidak semua orang bisa menjadi seorang guru dan harus memenuhi syarat profesi sebagai seorang guru. Dalam pandangan[2], guru merupakan profesi, jabatan, dan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Jadi tidak bisa sembarang orang untuk melakukannya.
Namun yang diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan salah satunya adalah dari guru atau tenaga kependidikan yang sifatnya adalah guru efektif. Sebab tidak berhasilnya proses pembelajaran, kualitas mutu guru yang kurang, dan tidak tercapainya tujuan pendidikan dikarenakan guru tersebut tidak efektif.
Menurut[3], seorang guru dapat dikatakan efektif apabila ia memiliki sikap penuh perhatian dan pantang menyerah, penjelasannya mudah dipahami, serta mampu mengelola kelas dengan baik. Sedangkan menurut[4], guru efektif adalah guru yang dapat meningkatkan seluruh kemampuan kearah yang lebih positif melalui pengajarannya.
Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa guru efektif adalah sosok guru yang mampu dan bisa mendayagunakan (empowering) segala potensi yang ada dalam dirinya dan di luar dirinya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kualitas Mutu Guru Fisika
Dalam proses pembelajaran fisika diperlukan suatu kualitas mutu guru yang kompeten, hal tersebut diperlukan untuk menciptakan pembelajaran fisika yang efektif, menyenangkan dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi fisika. Melihat situasi perkembangan yang semakin modern, semakin canggih baik hubungannya dengan pendidikan maupun non peendidikan. Perubahan ini menuntut guru untuk mampu menyesuaikan diri dalam peningkatan kualitas mutunya.
Kualitas mutu guru fisika yang kompoten dan diakui baik di Indonesia masih terbilang rendah. Dalam proses pembelajaran fisika guru masih terpatok dengan satu metode mengajar, banyak laboratorium yang kosong dan tidak dimanfaatkan sebagai proses pembelajaran fisika dengan siswanya. Dampak dari kurangnya mutu guru fisika menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan dan sulitnya siswa dalam memahami materi pelajaran fisika.
Memiliki dan mendapatkan guru-guru berkualitas prima itu semakin lama semakin perlu mengingat bahwa dunia pendidikan perlu mengalami perubahan yang sama cepatnya dengan dunia ilmu pengetahuan dan dunia bisnis. Kualitas mutu guru akan menentukan hasil generasi bangsa yang tercipta, hasil dari proses pembelajaran serta citra sebuah bangsa. Untuk tercapainya tujuan sebuah pendidikan khususnya fisika dalam hal ini semua komponen-komponen saling terkait satu sama lain. Guru misalnya, dalam proses belajar mengajar maka guru harus mempunyai keahlian karena tidak menutup kemungkinan ia akan mendapatkan banyak kendala untuk mengefektifkan proses belajar mengajar.
Menurut[5], bahwa dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tercantum dalam Bab IV pasal 10, bahwa kriteria guru bermutu harus memiliki empat kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial. Guru fisika yang bermutu, efektif dan kompeten harus memiliki keempat kompetensi tersebut dalam upaya meningkatkan kualitas mutu guru fisika dan pencapaian hasil pembelajaran fisika yang telah dirumuskan dalam pembuatan silabus.
Pembelajaran Fisika
Pembelajaran fisika adalah suatu proses belajar mengajar fisika yang komplek. Seorang guru fisika harus mampu menciptakan proses belajar mengajar fisika yang nyaman dan mudah dipahami oleh murid. Mengenai masalah proses belajar mengajar fisika di sekolah perlu untuk selalu ditingkatkan agar kualitas pembelajaran selalu terjaga dan hasil yang diharapkan serta dapat memenuhi tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Keberhasilan pembelajaran fisika tergantung dengan mutu guru fisika tersebut, seorang guru yang memiliki kualitas mutu yang kompeten akan mampu menggunakan berbagai metode dan strategi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dalam proses pembelajaran fisika, guru tidak akan hanya menggunakan satu strategi dalam belajar mengajar fisika, sehingga perlunya pengelolaan dan pengembangan kemampuannya dalam menerapkan pembelajaran fisika yang efektif. Dengan demikian siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran fisika dan dan tidak bosan dengan mata pelajaran fisika.
III. Metode
Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal tersebut dengan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan dengan gambaran secara sistematis mengenai hubungan antara fenomena yang diselidiki dan hasilnya tidak dinyakan dengan angka-angka.
Pengumpulan data dalam penulisan jurnal tersebut dengan teknik studi pustaka. Penulis mengkaji sejumlah referensi yang ada dalam buku, artikel Koran, serta makalah-makalah yang memiliki hubungan dengan judul jurnal tersebut. Dengan kajian teknik studi pustaka tersebut ditujukan untuk menemukan teori yang menjadi dasar serta penguat dalam tulisan jurnal tersebut. Selain itu penulis juga menggunakan data sekunder yang mana data tersebut diperoleh dari buku, artikel bacaan maupun koran serta website yang isinya relevan dengan judul jurnal tersebut.
IV. Pembahasan
Kualitas mutu guru fisika merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan hasil pembelajaran fisika. Oleh sebab itu, seorang guru fisika harus mutlak memiliki kualitas mutu yang kompeten. Dalam meningkatkan kualitas mutu guru agar hasil pembelajaran fisika maksimal, dapat dibentuk guru fisika efektif powerfull. Guru fisika efektif powerfull merupakan sosok guru masa depan yang perlu dibentuk dan dibangun dalam jiwa seorang guru. Konsep guru fisika efektif powerfull perlu dibutuhkan dalam upaya peningkatan kualitas mutu guru fisika serta peningkatan pembelajaran fisika di Indonesia saat ini maupun untuk masa depan.
Konsep guru fisika efektif powerfull juga harus mempunyai empat kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap guru. Hal tersebut juga menjadi penilaian bagi guru dalam kualitas mutu kependidikan. Keempat kompetensi tersebut ialah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
Untuk membentuk seorang guru fisika efektif powerfull, perlu adanya konsep yang harus diketahui dan diterapkan dalam proses pembelajaran fisika. Ada tiga konsep yang harus diketahui yaitu konsep prakondisi pembelajaran, dimensi pembelajaran serta sasaran (goal)[6].
1. Prakondisi Pembelajaran
Upaya membentuk seorang guru fisika efektif powerfull perlu mengetahui konsep-konsep yang ada dalam bagian prakondisi pembelajaran yaitu,
a. Memahami konsep diri guru efektif
Seorang guru bisa memahami apa itu guru efektif dan bagaimana menjadi seorang guru yang efektif. Guru efektif adalah sosok guru yang mampu mendayagunakan (empowering) segala potensi yang ada dalam dirinya dan di luar dirinya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru efektif akan menyajikan pembelajaran yang efektif serta menjadikan suasana kelas yang efektif. Menyangkut pelajaran fisika yang rumit dan banyak tidak disukai oleh siswa, maka perlu adanya guru fisika yang efektif dalam mengelola pelajaran tersebut menjadi pelajaran yang mudah dipahami oleh siswa serta pengelolaan pembelajaran fisika yang efektif.
Proses pembelajaran fisika yang tidak mencapai sasaran, dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang tidak efektif. Salah satu penyebab ketidakefektifan proses pembelajaran ini adalah karena gurunya tidak efektif. Sehingga untuk menjadi guru fisika efektif powerfull, dituntut selalu mawas diri dan terus melakukan perbaikan-perbaikan serta peningkatan kompetensi.
b. Mengetahui dan menentukan visi serta misi pembelajaran fisika
Menjadi guru efektif fisika powerfull, hendaknya mengetahui dan dapat menentukan visi misi pembelajaran fisika, dengan mengetahui visi misinya maka guru dapat mengelola cara dalam proses pembelajaran fisika untuk mencapai visi misi pembelajaran fisika. Tanpa mengetahui visi dan misi pembelajaran fisika, guru akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran fisika sehingga tidak akan mencapai sasaran yang diinginkan.
Seorang guru fisika yang efektif akan dapat menentukan visi dan misi pembelajaran fisika, sehingga guru tersebut mampu menyajikan pembelajaran fisika yang bermutu bagi muridnya dan sasaran yang diinginkan akan tercapai melalui pembentukan visi misi pembelajaran fisika.
c. Memahami tugas pokok dan fungsi guru
Sebagai seorang profesional, guru fisika memiliki lima tugas pokok yaitu merencanakan pembelajaran fisika, melaksanakan pembelajaran fisika, mengevaluasi hasil pembelajaran fisika, menindaklanjuti hasil pembelajaran fisika serta melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang memiliki kemampuan fisika yang masih rendah. Untuk mencapai pembelajaran fisika yang efektif, seorang guru fisika mutlak dimiliki dan melakukan kelima tugas guru tersebut.
Selain tugas, perlu juga mengetahui fungsinya sebagai guru fisika yaitu sebagai pendidik dan didaktikus. Sebagai pendidik maka seorang guru fisika bisa membimbing, mengatifkan siswanya dalam pembelajaran fisika. Sedangkan sebagai didaktikus maka seorang guru fisika mampu menyajikan materi pembelajaran fisika yang mudah dipahami serta dapat memberikan penjelasan yang baik kepada siswa.
2. Dimensi Pembelajaran
Menyangkut dimensi pembelajaran dalam fisika, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru upaya membentukan sebagai guru fisika efektif powerfull. (1) hendaknya guru fisika mempunyai prinsip dalam mengajarakan materi fisika kepada siswa dengan prinsip long life learning, learning by doing, dan edutainment, (2) seorang guru fisika bisa menegakkan peraturan, memberikan reinforcement, reward, dan punishment (hukuman) yang mendidik dalam pembelajaran fisika, (3) seorang guru fisika harus meninggalkan kebiasaan buruk guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), misalnya tidak disiplin waktu, terlambat masuk kekelas serta tidak memperhatikan materi fisika yang penting dan yang tidak penting, (4) guru fisika harus berperan ganda yaitu sebagai trainer bagis siswa serta sekaligus sebagai konselor, (5) seorang guru fisika mampu memetakan persoalan dan kendala pembelajaran serta memberikan solusi.
3. Sasaran (Goal)
Konsep ketiga dalam upaya membentuk guru fisika efektif powerfull adalah seorang guru fisika bisa mengarahkan pembelajaran fisika untuk mencapai sasaran yang ditentukan, dimana menjadikan siswa sebagai subjek belajar aktif yang memiliki kecerdasan KAPSS (Kognitif, Afektif, Psikomotorik, Spiritual, dan Sosial).
Dengan adanya sebuah konsep sasaran, maka proses pembelajaran akan terarah serta tertuju pada sasaran tersebut sehingga seorang guru fisika dituntut untuk mampu menyajikan serta memberikan pembelajaran fisika yang dapat mencapai sasaran tersebut. Pembelajaran fisika akan menjadi efektif bila guru mengetahui dan menerapkan sasaran dari proses pembelajaran fisika.
V. Kesimpulan
Pentingnya pembentukan guru fisika efektif powerfull sangat berarti dalam upaya meningkatkan kualitas mutu guru fisika dan pembelajaran fisika di Indonesia. Dengan terbentuknya guru yang efektif powerfull dari mengetahui dan menerapkan konsep prakondisi pembelajaran, dimensi pembelajaran serta sasaran (goal) dalam proses pembelajaran fisika, maka akan menciptakan pembelajaran fisika yang efektif, menjadikan siswa untuk bisa memahami materi fisika dengan baik, guru akan memiliki kualitas mutu yang kompeten tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas mutu pendidikan di Indonesia, khususnya dalam pelajaran fisika serta terciptanya generasi fisikawan yang bermutu dan siap bersaing dengan bangsa lain serta perkembangan global.
VI. Daftar Pustaka
[1]Anonim. 2006. UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen & Peraturan Mendiknas Nomor 11 Than 2005. Bandung : Citra Umbara.
[2]Moh. Uzer Usman. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya, 4.
[3]Marland, Michael. 1990. Seni Mengelola Kelas. Semarang : Dahara Prize, 13-14.
[4]Pudji Jogyanti, Clara R. 1998. Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta : Arcan, 62.
[5]Susilo, M.J. 2010. Menjadi Guru Profesional Siapa Takut. Yogyakarta : Lentera Pustaka, 40-41.
[6]Sukadi. 2009. Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung : Kolbu, x.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar