Tepat hari senin tanggal 29 Agustus 2011, aku ikut tunut ke pasar untuk membantu jualan dan menjaga warung. Selama dalam perjalanan, begitu tumpah ruahnya manusia mulai dari yang kecil hingga besar, mulai dari yang muda hingga tua renta. Jalan yang sempit, penuh sesak, tak menghambat para manusia untuk melakukan transaksi dengan para pedagang atau penjual berbagai macam kebutuhan yang ada.
sesak dan ramainya manusia di jalan pasar, membuat jalan pasar menjadi macet dan sulit untuk dilewati, bahkan yang heran ada juga mobil dan kendaraan roda dua yang lalu lalang sehingga menambah suasana jalan menjadi padat dan perlu menunggu waktu yang lama untuk sampai pada tempat tujuan.
Heran aku melihat suasana pasar, sempat terpikir dalam otakku, mengapa di jalan tersebut kendaraan dilarang masuk dan jika berada di pasar lebih baik jalan kaki saja, ya hitung-hitung olahraga. Andai saja hal semacam ini bisa terwujud, dan pemerintah menyediakan lahan parkir yang luas untuk setiap jenis kendaraan pasti suasana pasar dapat terkendali dan tidak akan macet selama dalam perjalanan, tentunya hal ini akan memberikan kenyamanan bagi semua pengunjung, pembeli dan pedagang di pasar itu sendiri.
Sesampainya aku ditempat warungnya tunut berjualan, aku melihat begitu banyaknya kebutuhan yang dijual, mulai dari jenis makanan ringan, makanan instant serta kebutuhan masak (bumbu dapur, dan teman-temannya). Tapi aku tidak habis pikir, begitu banyaknya jenis makanan ringan yang dijual,andai saja aku sebagai pemilik warung tersebut yang ada malah usahanya bangkrut.
Banyak hal yang bisa dilakukan dipasar, misalnya aku membantu dalam mengeluarkan barang belian para pembeli, begitu banyak pengalaman yang berharga didapat dan semuanya begitu mengesankan. Kemudian, lama kelamaan, ternyata orang yang beli di warung ibunya tunut begitu ramai dan tidak pernah sepi, karyawannya pun begitu kelabakan dalam melayani setiap pesanan para pembeli termasuk aku juga. Inilah yang kurasakan jika aku menjadi seorang pedagang, begitu susahnya dan jika tidak sabar mungkin dapat membuat seseorang emosi.
Ternyata ibunya tunut telah memiliki banyak pelanggan yang setia dan ramah semuanaya, aku sangat salut dan merasa kagum dengan usaha ibunya tunut ini yang dapat membuat para pembeli senang dan mau berbelanja di warungnya. Mungkin banyak pemasukan atau perguliran uang yang terjadi dalam sehari, apalagi kalau dihitung perbualan, perputaran uang mungkin bisa terjadi di atas 15 jutaan.
Akhirnya waktu memasuki jam 3 sore dan warungnya tunut siap-siap untuk ditutup. Akupun membantunya dalam mengemaskan barang dan menutup warung. Alhamdulillah aku bisa merasakan bagaimana menjadi seorang pedagang dan apa yang harus dilakukan ketika pembeli datang dan bagaimana sikap kita terhadap mereka. Lanjutkan terus usahanya tunut, semoga usaha ibunya makin lancar dan berjalan sukses. Semangat.....Dan buat tunut terimakasih ya sudah mengajak rizki ke pasar.hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar